Minggu, 28 Desember 2014

Istana Maimun Medan

Objek Wisata Istana Maimun Medan ini adalah penginggalan putra sulung dari Sultan Mahmud Perkasa Alam (Pendiri Kota Medan), beliau menggantikan posisi ayahnya sejak tahun 1873 M - 1924 M dan menurut sejarah, Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah ini adalah Sultan Deli ke IX. Kerajaan ini dahulu nya adalah kerajaan 'melayu' tak heran jika bangunan istana maimun ini didominasi oleh warna kuning sebagai ciri khas kebudayaan dan bangunan 'melayu'.
Bangunan ini ternyata telah dirancang oleh seorang arsitek Belanda yang bernama TH Van Erp yang mendesain istana ini dengan total jumlah 30 kamar diatas tanah seluas 2.772 m², ia menggabungkan elemen budaya Islam, Melayu, Spanyol, Italia dan India ketika merancang bangunan megah ini. Istana Maimun ini didirikan pada tahun 1888 tepatnya pada tanggal 26 Agustus yang kemudian di resmikan pada tanggal 18 Mei 1891.
Istana ini ditempati oleh ahli waris kesultanan Deli mulai tahun 1946 dan sering digunakan sebagai tempat pertunjukkan pertunjukkan tradisional seperti tari-tarian, musik, dan lain lain, biasanya pesta atau pertunjukan ini digelar ketika ada nya sebuah peristiwa sukacita dan perkawinan ahli waris kerajaan. Bukan hanya itu, Biasanya sultan Deli juga mengadakan pesta rutin satu kali dalam setahun nya, dalam rangka silaturrahmi keluarga besar Istana Kesultanan Deli ini.
Jika anda mengunjungi Wisata Istana Maimun Medan ini pasti anda akan merasa kagum dengan rancangan bangunan nya yang bernuansa 'Melayu' yang mirip dengan Taz Mahal yang ada di India. Apalagi peninggalan-peninggalan kerjaan di Dalam nya, terdapat berbagai perabotan Istana, ruang peristirahatan raja, foto-foto keluarga besar kerajaan dan beberapa persejataan kerajaan. 
 
Didalam Kompleks istana terdapat teempat Meriam Putung yang memiliki nilai mistik sendiri bagi orang Medan. Kono meriam ini merupakan jelmaan dari adik Putri Hijau yang berasal dari Kerajaan Deli Tua. Sang Putri menjelma di saat terjadi perang antara kerajaan Aceh dan Melayu. Hal ini karena pinangan Raja Aceh ditolak oleh Putri Hijau. Pecahan dari meriam ini tersimpan di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Untuk memasuki Istana Maimun, pengunjung cukup membayar Rp 5.000 per orang. Di dalam ruang utama istana, terdapat pelaminan Melayu yang sangat bagus dan megah. Banyak pengunjung yang mengabadikan momen di depan pelaminan ini.




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar