Minggu, 22 Februari 2015

Bukit Cinta

Bukit Cinta adalah sebuah kawasan wisata perbukitan yang terletak di Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru Semarang. Bukit Cinta merupakan bukit kecil yang terletak di pinggir Danau Rawapening. Sarana transportasi menuju ke tempat ini sangatlah mudah dan murah, kurang lebih hanya sekitar 5 Km dari Kota Ambarawa menuju ke arah Salatiga melewati Banyubiru. Dari Salatiga sendiri, Bukit Cinta dapat ditempuh dengan jarak sekitar 10 Km. Obyek wisata ini mengandalkan keteduhan pepohonan dan pemandangan danau Rawapening. Untuk wisata air seperti memancing, ski air, ataupun berkeliling danau Rawapening dapat dinikmati dengan menyewa perahu motor. Adapula oleh-oleh khas dari obyek wisata ini adalah kerajinan dari enceng gondok.

 Untuk masuk ke kawasan wisata Bukit Cinta, pengunjung dikenakan biaya Rp 4.000. Cukup murah untuk sebuah kawasan wisata. Ketika pertama kali memasuki wilayah ini, pengunjung akan disambut dengan sebuah gapura besar. Dari kejauhan, tampak patung naga raksasa yang terletak di bawah bukit. untuk pengunjung, tak jarang yang menghabiskan waktu dengan memancing di rawa ini. Tidak sabar dengan hasil memancing yang dirasa sedikit, Anda bisa menyewa perahu dan berburu ikan di rawa yang cukup luas ini.

Untuk sewa perahu dayung, pengunjung cukup membayar Rp 5.000. Sedangkan bila ingin menjelajah rawa menggunaka perahu motor, Anda harus merogoh kocek lebih dalam, karena biaya sewanya Rp 80.000, itu belum termasuk bensin dan upah pengemudi.

Puas bermain-main di sekitar Bukit Cinta dan Rawa Pening, isilah perut Anda dengan menikmati santap siang di warung sekitar Bukit Cinta. Warung-warung makan ini menyajikan pecel lele, sate kerang, dan aneka olahan ikan air tawar.

 



 

Wisata Planetarium

Planetarium dan Observatorium Jakarta adalah satu dari tiga wahana simulasi langit di Indonesia selain di Kutai, Kalimantan Timur, dan Surabaya, Jawa Timur. Planetarium tertua ini letaknya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Planetarium Jakarta merupakan sarana wisata pendidikan yang dapat menyajikan pertunjukan / peragaan simulasi perbintangan atau benda-benda langit. Pengunjung diajak mengembara di jagat raya untuk memahami konsepsi tentang alam semesta melalui acara demi acara.
Planetarium Jakarta berdiri tahun 1964 diprakarsai Presiden Soekarno dan diserahkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 1969. Di tempat ini juga tersedia ruang pameran benda- benda angkasa yang menyuguhkan berbagai foto serta keterangan lengkap dari berbagai bentuk galaksi, teori-teori pembentukan galaksi disertai pengenalan tokoh-tokoh di balik munculnya teori.

Di ruang pameran ini, ada juga pajangan baju antariksa yang digunakan mengarungi angkasa, termasuk mendarat di bulan. Beberapa peralatan lain untuk pengamatan antariksa turut dipamerkan.
Selain pertunjukan Teater Bintang dan multimedia / citra ganda, Planetarium & Observatorium Jakarta juga menyediakan sarana prasarana observasi benda-benda langit melalui peneropongan secara langsung, untuk menyaksikan fenomena / kejadian-kejadian alam lainnya, seperti gerhana bulan, gerhana matahari, komet dan lain-lain.


ROMBONGAN
  • Selasa - Kamis : 09.30, 11.00, dan 13.30
  • Jum'at : 09.30 dan 13.30
Harga Tiket Masuk
  • Pelajar dan Mahasiswa Rp. 5000.00;-/perorang.
  • Bukan Pelajar, mahasiswa Rp. 10.000.00;-/perorang
PERORANGAN/UMUM
  • Selasa - Jum'at : 16.30
  • Sabtu - Minggu : 10.00, 11.30, 13.00 dan 14.30
Harga Tiket Masuk : Anak-anak Rp. 3,500.00 ; Dewasa Rp. 7,000.00;
Senin : TUTUP untuk pemeliharaan


   

 

Wisata Icakan

Icakan, adalah tempat rekreasi terbaru yang terdapat didaerah Ciamis Jawa barat. Tepatnya, dikawasan Baregbeg cikacang Ciamis. Nama icakan diambil dari nama daerah setempat, yaitu Cikacang yang artinya air kacang, Ci berarti Cai (Sunda) yang berarti air. Konon daerah tersebut merupakan penghasil kacang-kacangan di wilayah Ciamis.
 Mega wisata Icakan ini milik perusahaan Mega Baja, yang mana sebagian besar masyarakat di daerah ini bekerja dan banting tulang menggeluti besi dan baja yang berkelana ke daerah jakarta, bandung dan ke berbagai kota lainnya di indonesia.
 Tempat wisata Icakan ini sepertinya menjadi primadona baru bagi kalangan masyarakat Ciamis pada khususnya umumnya bagi masyarakat Priangan Timur.

 Wahana dan wisata yang eksotis dengan konsep modern yang harmoni dengan alam. Selain menyajikan suasana alam yang asri, teduh, nyaman, dan aman. Icakan juga menyediakan berbagai macam tempat untuk berbagai macam aktifitas.
WaterBoom dengan kelas Nasional, danau yang luas dengan ribuan koi, saung khas sunda yang rindang, dan berbagai macam aktifitas yang menarik, unik, mengasikkan dan penuh dengan petualangan bagi anak-anak, remaja dan dewasa pun bisa kita rasakan di sini.

   

  

Green Canyon

Cukang Taneuh atau Green Canyon (Ngarai Hijau) adalah salah satu objek wisata di Jawa Barat yang terletak di Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis ± 31 km dari Pangandaran. Ngarai ini terbentuk dari erosi tanah akibat aliran sungai Cijulang selama jutaan tahun yang menembus gua dengan stalaktit dan stalakmit yang mempesona serta diapit oleh dua bukit dengan bebatuan dan rimbunnya pepohonan menyajikan atraksi alam yang khas dan menantang. Untuk mencapai tempat ini, kita harus menyewa sebuah perahu kayuh dari dermaga Ciseureuh. Perjalanannya memakan waktu kurang lebih 30-45 menit dengan jarak sekitar 3 km untuk sampai ke Green Canyon.

 Harga sampannya sekitar Rp.75.000 untuk maksimal 5 orang dan beroperasi setiap hari mulai dari pukul 7.30 sampai 16.00 WIB. Sepanjang perjalanan, mata kita akan dimanjakan oleh hijau teduhnya warna air sungai. Di mulut gua terdapat air terjun Palatar sehingga suasana di objek wisata ini terasa begitu sejuk. Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya panjat Tebing, berenang, bersampan sambil memancing. Untuk mencapai lokasi ini wisatawan dapat menggunakan perahu yang banyak tersedia di Dermaga Ciseureuh, baik perahu tempel maupun perahu kayuh. Objek wisata ini berdekatan degan objek wisata Batukaras serta Bandar Udara Nusawiru

  

Sungai Musi

Sungai Musi adalah sebuah sungai yang terletak di provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Dengan panjang 750 km, sungai ini merupakan yang terpanjang di pulau Sumatera dan membelah Kota Palembang menjadi dua bagian. Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota Palembang pun melintas di atas sungai ini. Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya hingga sekarang, sungai ini terkenal sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat.
Sungai Musi membelah Kota Palembang menjadi dua bagian kawasan: Seberang Ilir di bagian utara dan Seberang Ulu di bagian selatan. Sungai Musi, bersama dengan sungai lainnya, membentuk sebuah delta di dekat Kota Sungsang.


 

  

Gua Sunyaragi

Gua Sunyaragi adalah sebuah gua yang berlokasi di kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon dimana terdapat bangunan mirip candi yang disebut Gua Sunyaragi, atau Taman Air Sunyaragi, atau sering disebut sebgaai Tamansari Sunyaragi. Nama "Sunyaragi" berasal dari kata "sunya" yang artinya adalah sepi dan "ragi" yang berarti raga, keduanya adalah bahasa sansekerta. Tujuan utama didirikannya gua tersebut adalah sebagai tempat beristirahat dan meditasi para sultan Cirebon dan keluarganya.

Kompleks tamansari Sunyaragi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu pesanggrahan dan bangunan gua. Bagian pesanggrahan dilengkapi dengan serambi, ruang tidur, kamar mandi, kamar rias, ruang ibadah dan dikelilingi oleh taman lengkap dengan kolam. Bangunan gua-gua berbentuk gunung-gunungan, dilengkapi terowongan penghubung bawah tanah dan saluran air. Bagian luar kompleks aku bermotif batu karang dan awan.Pintu gerbang luar berbentuk candi bentar dan pintu dalamnya berbentuk padukarsa.

Induk seluruh gua bernama Gua Peteng (Gua Gelap) yang digunakan untuk bersemadi. Selain itu ada Gua Pande Kemasan yang khusus digunakan untuk bengkel kerja pembuatan senjata sekaligus tempat penyimpanannya. Perbekalan dan makanan prajurit disimpan di Gua Pawon. Gua Pengawal yang berada di bagian bawah untuk tempat berjaga para pengawal. Saat Sultan menerima bawahan untuk bermufakat, digunakan Bangsal Jinem, akan tetapi kala Sultan beristirahat di Mande Beling. Sedang Gua Padang Ati (Hati Terang), khusus tempat bertapa para Sultan.



     

Batu Qur'an

Batu Qur’an adalah sebuah nama menarik yang tidak sengaja saya temukan di sebuah artikel, dan tidak menduga bahwa jaraknya begitu dekat dengan Pemandian Cikoromoy. Keduanya terletak di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Batu Qur’an adalah sebuah batu gunung yang letaknya berada di dasar sebuah kolam kecil jernih di bawah pohon beringin besar yang rindang. Yang menarik adalah karena adanya tulisan berhuruf dan berbahasa Arab di permukaan batunya.
Dari jalan utama, pengunjung harus melewati jalan setapak berbatu menurun yang agak sempit dengan jajaran warung-warung sederhana di sepanjang tepi kiri kanannya yang menjual makanan, minuman dan juga mneawarkan buah tangan tradisional setempat.

 Kolam dimana terdapat Batu Qur’an terlihat sangat teduh, bahkan hampir-hampir gelap, karena tertutup rimbun dedaunan pohon beringin yang sangat besar. Di sebelah sana terdapat dinding tembok batu tinggi dengan dua kubah di atasnya.
Kolam Batu Qur’an ini kabarnya mampu menampung sekitar 50 orang untuk berendam sekaligus di dalamnya pada saat yang sama. Namun mungkin lebih sedikit dari angka itu karena peziarah yang percaya harus melakukan putaran disekeliling Batu Qur’an sambil melafalkan doa-doa tertentu.