Bukit Cinta adalah sebuah kawasan wisata perbukitan yang terletak di
Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru Semarang. Bukit Cinta merupakan bukit
kecil yang terletak di pinggir Danau Rawapening. Sarana transportasi
menuju ke tempat ini sangatlah mudah dan murah, kurang lebih hanya
sekitar 5 Km dari Kota Ambarawa menuju ke arah Salatiga melewati
Banyubiru. Dari Salatiga sendiri, Bukit Cinta dapat ditempuh dengan
jarak sekitar 10 Km. Obyek wisata ini mengandalkan keteduhan pepohonan
dan pemandangan danau Rawapening. Untuk wisata air seperti memancing,
ski air, ataupun berkeliling danau Rawapening dapat dinikmati dengan
menyewa perahu motor. Adapula oleh-oleh khas dari obyek wisata ini
adalah kerajinan dari enceng gondok.
Untuk masuk ke kawasan wisata Bukit Cinta, pengunjung dikenakan biaya Rp
4.000. Cukup murah untuk sebuah kawasan wisata. Ketika pertama kali
memasuki wilayah ini, pengunjung akan disambut dengan sebuah gapura
besar. Dari kejauhan, tampak patung naga raksasa yang terletak di bawah
bukit. untuk pengunjung, tak jarang yang menghabiskan waktu dengan memancing di
rawa ini. Tidak sabar dengan hasil memancing yang dirasa sedikit, Anda
bisa menyewa perahu dan berburu ikan di rawa yang cukup luas ini.
Untuk
sewa perahu dayung, pengunjung cukup membayar Rp 5.000. Sedangkan bila
ingin menjelajah rawa menggunaka perahu motor, Anda harus merogoh kocek
lebih dalam, karena biaya sewanya Rp 80.000, itu belum termasuk bensin
dan upah pengemudi.
Puas bermain-main di sekitar Bukit Cinta dan
Rawa Pening, isilah perut Anda dengan menikmati santap siang di warung
sekitar Bukit Cinta. Warung-warung makan ini menyajikan pecel lele, sate
kerang, dan aneka olahan ikan air tawar.
Minggu, 22 Februari 2015
Wisata Planetarium
Planetarium dan Observatorium Jakarta adalah satu dari tiga wahana simulasi langit di Indonesia selain di Kutai, Kalimantan Timur, dan Surabaya, Jawa Timur. Planetarium tertua ini letaknya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Planetarium Jakarta merupakan sarana wisata pendidikan yang dapat
menyajikan pertunjukan / peragaan simulasi perbintangan atau benda-benda
langit. Pengunjung diajak mengembara di jagat raya untuk memahami
konsepsi tentang alam semesta melalui acara demi acara.
Planetarium Jakarta berdiri tahun 1964 diprakarsai Presiden Soekarno dan diserahkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 1969. Di tempat ini juga tersedia ruang pameran benda- benda angkasa yang menyuguhkan berbagai foto serta keterangan lengkap dari berbagai bentuk galaksi, teori-teori pembentukan galaksi disertai pengenalan tokoh-tokoh di balik munculnya teori.
Di ruang pameran ini, ada juga pajangan baju antariksa yang digunakan mengarungi angkasa, termasuk mendarat di bulan. Beberapa peralatan lain untuk pengamatan antariksa turut dipamerkan.
Selain pertunjukan Teater Bintang dan multimedia / citra ganda, Planetarium & Observatorium Jakarta juga menyediakan sarana prasarana observasi benda-benda langit melalui peneropongan secara langsung, untuk menyaksikan fenomena / kejadian-kejadian alam lainnya, seperti gerhana bulan, gerhana matahari, komet dan lain-lain.
ROMBONGAN
Senin : TUTUP untuk pemeliharaan
Planetarium Jakarta berdiri tahun 1964 diprakarsai Presiden Soekarno dan diserahkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 1969. Di tempat ini juga tersedia ruang pameran benda- benda angkasa yang menyuguhkan berbagai foto serta keterangan lengkap dari berbagai bentuk galaksi, teori-teori pembentukan galaksi disertai pengenalan tokoh-tokoh di balik munculnya teori.
Di ruang pameran ini, ada juga pajangan baju antariksa yang digunakan mengarungi angkasa, termasuk mendarat di bulan. Beberapa peralatan lain untuk pengamatan antariksa turut dipamerkan.
Selain pertunjukan Teater Bintang dan multimedia / citra ganda, Planetarium & Observatorium Jakarta juga menyediakan sarana prasarana observasi benda-benda langit melalui peneropongan secara langsung, untuk menyaksikan fenomena / kejadian-kejadian alam lainnya, seperti gerhana bulan, gerhana matahari, komet dan lain-lain.
ROMBONGAN
- Selasa - Kamis : 09.30, 11.00, dan 13.30
- Jum'at : 09.30 dan 13.30
- Pelajar dan Mahasiswa Rp. 5000.00;-/perorang.
- Bukan Pelajar, mahasiswa Rp. 10.000.00;-/perorang
- Selasa - Jum'at : 16.30
- Sabtu - Minggu : 10.00, 11.30, 13.00 dan 14.30
Senin : TUTUP untuk pemeliharaan
Wisata Icakan
Icakan, adalah tempat rekreasi terbaru yang terdapat didaerah Ciamis
Jawa barat. Tepatnya, dikawasan Baregbeg cikacang Ciamis. Nama icakan
diambil dari nama daerah setempat, yaitu Cikacang yang artinya air
kacang, Ci berarti Cai (Sunda) yang berarti air. Konon daerah tersebut
merupakan penghasil kacang-kacangan di wilayah Ciamis.
Mega wisata Icakan ini milik perusahaan Mega Baja, yang mana sebagian besar masyarakat di daerah ini bekerja dan banting tulang menggeluti besi dan baja yang berkelana ke daerah jakarta, bandung dan ke berbagai kota lainnya di indonesia.
Tempat wisata Icakan ini sepertinya menjadi primadona baru bagi kalangan masyarakat Ciamis pada khususnya umumnya bagi masyarakat Priangan Timur.
Wahana dan wisata yang eksotis dengan konsep modern yang harmoni dengan alam. Selain menyajikan suasana alam yang asri, teduh, nyaman, dan aman. Icakan juga menyediakan berbagai macam tempat untuk berbagai macam aktifitas.
WaterBoom dengan kelas Nasional, danau yang luas dengan ribuan koi, saung khas sunda yang rindang, dan berbagai macam aktifitas yang menarik, unik, mengasikkan dan penuh dengan petualangan bagi anak-anak, remaja dan dewasa pun bisa kita rasakan di sini.
Mega wisata Icakan ini milik perusahaan Mega Baja, yang mana sebagian besar masyarakat di daerah ini bekerja dan banting tulang menggeluti besi dan baja yang berkelana ke daerah jakarta, bandung dan ke berbagai kota lainnya di indonesia.
Tempat wisata Icakan ini sepertinya menjadi primadona baru bagi kalangan masyarakat Ciamis pada khususnya umumnya bagi masyarakat Priangan Timur.
Wahana dan wisata yang eksotis dengan konsep modern yang harmoni dengan alam. Selain menyajikan suasana alam yang asri, teduh, nyaman, dan aman. Icakan juga menyediakan berbagai macam tempat untuk berbagai macam aktifitas.
WaterBoom dengan kelas Nasional, danau yang luas dengan ribuan koi, saung khas sunda yang rindang, dan berbagai macam aktifitas yang menarik, unik, mengasikkan dan penuh dengan petualangan bagi anak-anak, remaja dan dewasa pun bisa kita rasakan di sini.
Green Canyon
Cukang Taneuh atau Green Canyon (Ngarai Hijau) adalah salah satu objek wisata di Jawa Barat yang terletak di Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis ± 31 km dari Pangandaran. Ngarai ini terbentuk dari erosi tanah akibat aliran sungai Cijulang selama jutaan tahun yang menembus gua dengan stalaktit
dan stalakmit yang mempesona serta diapit oleh dua bukit dengan
bebatuan dan rimbunnya pepohonan menyajikan atraksi alam yang khas dan
menantang. Untuk mencapai tempat ini, kita harus menyewa sebuah perahu
kayuh dari dermaga Ciseureuh. Perjalanannya memakan waktu kurang lebih
30-45 menit dengan jarak sekitar 3 km untuk sampai ke Green Canyon.
Harga sampannya sekitar Rp.75.000 untuk maksimal 5 orang dan beroperasi setiap hari mulai dari pukul 7.30 sampai 16.00 WIB. Sepanjang perjalanan, mata kita akan dimanjakan oleh hijau teduhnya warna air sungai. Di mulut gua terdapat air terjun Palatar sehingga suasana di objek wisata ini terasa begitu sejuk. Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya panjat Tebing, berenang, bersampan sambil memancing. Untuk mencapai lokasi ini wisatawan dapat menggunakan perahu yang banyak tersedia di Dermaga Ciseureuh, baik perahu tempel maupun perahu kayuh. Objek wisata ini berdekatan degan objek wisata Batukaras serta Bandar Udara Nusawiru
Harga sampannya sekitar Rp.75.000 untuk maksimal 5 orang dan beroperasi setiap hari mulai dari pukul 7.30 sampai 16.00 WIB. Sepanjang perjalanan, mata kita akan dimanjakan oleh hijau teduhnya warna air sungai. Di mulut gua terdapat air terjun Palatar sehingga suasana di objek wisata ini terasa begitu sejuk. Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya panjat Tebing, berenang, bersampan sambil memancing. Untuk mencapai lokasi ini wisatawan dapat menggunakan perahu yang banyak tersedia di Dermaga Ciseureuh, baik perahu tempel maupun perahu kayuh. Objek wisata ini berdekatan degan objek wisata Batukaras serta Bandar Udara Nusawiru
Sungai Musi
Sungai Musi adalah sebuah sungai yang terletak di provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Dengan panjang 750 km, sungai ini merupakan yang terpanjang di pulau Sumatera dan membelah Kota Palembang menjadi dua bagian. Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota Palembang pun melintas di atas sungai ini. Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya hingga sekarang, sungai ini terkenal sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat.
Sungai Musi membelah Kota Palembang menjadi dua bagian kawasan: Seberang Ilir di bagian utara dan Seberang Ulu di bagian selatan. Sungai Musi, bersama dengan sungai lainnya, membentuk sebuah delta di dekat Kota Sungsang.
Sungai Musi membelah Kota Palembang menjadi dua bagian kawasan: Seberang Ilir di bagian utara dan Seberang Ulu di bagian selatan. Sungai Musi, bersama dengan sungai lainnya, membentuk sebuah delta di dekat Kota Sungsang.
Gua Sunyaragi
Gua Sunyaragi adalah sebuah gua yang berlokasi di kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon dimana terdapat bangunan mirip candi
yang disebut Gua Sunyaragi, atau Taman Air Sunyaragi, atau sering
disebut sebgaai Tamansari Sunyaragi. Nama "Sunyaragi" berasal dari kata
"sunya" yang artinya adalah sepi dan "ragi" yang berarti raga, keduanya
adalah bahasa sansekerta. Tujuan utama didirikannya gua tersebut adalah sebagai tempat beristirahat dan meditasi para sultan Cirebon dan keluarganya.
Kompleks tamansari Sunyaragi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu pesanggrahan dan bangunan gua. Bagian pesanggrahan dilengkapi dengan serambi, ruang tidur, kamar mandi, kamar rias, ruang ibadah dan dikelilingi oleh taman lengkap dengan kolam. Bangunan gua-gua berbentuk gunung-gunungan, dilengkapi terowongan penghubung bawah tanah dan saluran air. Bagian luar kompleks aku bermotif batu karang dan awan.Pintu gerbang luar berbentuk candi bentar dan pintu dalamnya berbentuk padukarsa.
Induk seluruh gua bernama Gua Peteng (Gua Gelap) yang digunakan untuk bersemadi. Selain itu ada Gua Pande Kemasan yang khusus digunakan untuk bengkel kerja pembuatan senjata sekaligus tempat penyimpanannya. Perbekalan dan makanan prajurit disimpan di Gua Pawon. Gua Pengawal yang berada di bagian bawah untuk tempat berjaga para pengawal. Saat Sultan menerima bawahan untuk bermufakat, digunakan Bangsal Jinem, akan tetapi kala Sultan beristirahat di Mande Beling. Sedang Gua Padang Ati (Hati Terang), khusus tempat bertapa para Sultan.
Kompleks tamansari Sunyaragi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu pesanggrahan dan bangunan gua. Bagian pesanggrahan dilengkapi dengan serambi, ruang tidur, kamar mandi, kamar rias, ruang ibadah dan dikelilingi oleh taman lengkap dengan kolam. Bangunan gua-gua berbentuk gunung-gunungan, dilengkapi terowongan penghubung bawah tanah dan saluran air. Bagian luar kompleks aku bermotif batu karang dan awan.Pintu gerbang luar berbentuk candi bentar dan pintu dalamnya berbentuk padukarsa.
Induk seluruh gua bernama Gua Peteng (Gua Gelap) yang digunakan untuk bersemadi. Selain itu ada Gua Pande Kemasan yang khusus digunakan untuk bengkel kerja pembuatan senjata sekaligus tempat penyimpanannya. Perbekalan dan makanan prajurit disimpan di Gua Pawon. Gua Pengawal yang berada di bagian bawah untuk tempat berjaga para pengawal. Saat Sultan menerima bawahan untuk bermufakat, digunakan Bangsal Jinem, akan tetapi kala Sultan beristirahat di Mande Beling. Sedang Gua Padang Ati (Hati Terang), khusus tempat bertapa para Sultan.
Batu Qur'an
Batu Qur’an adalah sebuah nama menarik yang tidak
sengaja saya temukan di sebuah artikel, dan tidak menduga bahwa jaraknya
begitu dekat dengan Pemandian Cikoromoy. Keduanya terletak di Kabupaten
Pandeglang, Provinsi Banten.
Batu Qur’an adalah sebuah batu gunung yang letaknya berada di dasar sebuah kolam kecil jernih di bawah pohon beringin besar yang rindang. Yang menarik adalah karena adanya tulisan berhuruf dan berbahasa Arab di permukaan batunya.
Dari jalan utama, pengunjung harus melewati jalan setapak berbatu menurun yang agak sempit dengan jajaran warung-warung sederhana di sepanjang tepi kiri kanannya yang menjual makanan, minuman dan juga mneawarkan buah tangan tradisional setempat.
Kolam dimana terdapat Batu Qur’an terlihat sangat teduh, bahkan hampir-hampir gelap, karena tertutup rimbun dedaunan pohon beringin yang sangat besar. Di sebelah sana terdapat dinding tembok batu tinggi dengan dua kubah di atasnya.
Kolam Batu Qur’an ini kabarnya mampu menampung sekitar 50 orang untuk berendam sekaligus di dalamnya pada saat yang sama. Namun mungkin lebih sedikit dari angka itu karena peziarah yang percaya harus melakukan putaran disekeliling Batu Qur’an sambil melafalkan doa-doa tertentu.
Batu Qur’an adalah sebuah batu gunung yang letaknya berada di dasar sebuah kolam kecil jernih di bawah pohon beringin besar yang rindang. Yang menarik adalah karena adanya tulisan berhuruf dan berbahasa Arab di permukaan batunya.
Dari jalan utama, pengunjung harus melewati jalan setapak berbatu menurun yang agak sempit dengan jajaran warung-warung sederhana di sepanjang tepi kiri kanannya yang menjual makanan, minuman dan juga mneawarkan buah tangan tradisional setempat.
Kolam dimana terdapat Batu Qur’an terlihat sangat teduh, bahkan hampir-hampir gelap, karena tertutup rimbun dedaunan pohon beringin yang sangat besar. Di sebelah sana terdapat dinding tembok batu tinggi dengan dua kubah di atasnya.
Kolam Batu Qur’an ini kabarnya mampu menampung sekitar 50 orang untuk berendam sekaligus di dalamnya pada saat yang sama. Namun mungkin lebih sedikit dari angka itu karena peziarah yang percaya harus melakukan putaran disekeliling Batu Qur’an sambil melafalkan doa-doa tertentu.
Museum R.A Kartini
Museum Kartini adalah museum yang terletak di kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Museum ini didirikan pada 30 Maret 1975 pada masa pemerintahan Bupati Soemarno Djojomardowo sementara peresmiannya dilakukan pada 21 April 1977 oleh Bupati Soekdito. Museum ini terdiri dari 3 buah gedung yang dibangun di atas area seluas 5.210 m2 yang apabila dilihat dari atas gedung - gedung tersebut berbentuk huruf K,T, dan N yang merupakan singkatan dari KARTINI.
Pada saat itu tarif yang dikenakan ialah sekitar Rp 2500 per orang untuk masuk dan berkeliling museum.
Museum ini menyiman benda - benda peninggalan R.A. Kartini dan kakaknya, Sosro Kartono serta benda - benda kuno yang ditemukan di wilayah Kabupaten Jepara. Penyajian ruang koleksi dibagi menjadi empat ruang:
Pada saat itu tarif yang dikenakan ialah sekitar Rp 2500 per orang untuk masuk dan berkeliling museum.
Museum ini menyiman benda - benda peninggalan R.A. Kartini dan kakaknya, Sosro Kartono serta benda - benda kuno yang ditemukan di wilayah Kabupaten Jepara. Penyajian ruang koleksi dibagi menjadi empat ruang:
- Ruang pertama yang merupakan badan gedung K digunakan untuk koleksi peninggalan R.A. Kartini yang berupa benda - benda serta foto semasa hidupnya.
- Ruang kedua yang merupakan bagian dari kaki gedung K berisi peninggalan Sosro Kartono
- Ruang ketiga digunakan untuk penyajian benda - benda bersejarah dan purbakala yang ditemukan di wilayah Jepara serta hasil kerajinan Jepara yang terkenal seperti Tenun ikat Troso, anyaman bambu dan rotan.
- Ruang keempat merupakan gedung T yang berisi tulang ikan raksasa bernama Ikan Joko Tua Jenisnya adalah Paus Gajah, yaitu ikan Paus yang punya belalai yang ditemukan di perairan Kepulauan Karimunjawa.
Pulau Panjang
Pulau Panjang adalah pulau yang terdapat di Jepara, Jawa Tengah. Pulau dengan luas 19 hektare ini berjarak 1,5 mil laut dari Pantai Kartini, Jepara.
Pulau ini memiliki pasir putih dengan dikelilingi laut dangkal berair jernih serta memiliki terumbu karang. Bagian tengah pulau ini terdapat hutan tropis dengan pohon yang tinggi menjulang serta diselingi perdu dan semak sebagai tempat burung laut berkembang biak. Flora di pulau ini dominasi oleh pohon Kapuk randu, Asam jawa, Dadap, serta Pinus.
Pulau Panjang ini terletak disekitar 2,5 Km sebalah barat pantai Kartini untuk sampai di Pulau Panjang anda cukup menggunakan kapal wisata dengan biaya Rp. 10.000 - Rp. 15.000,-/orang dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Untuk mengunjungi Pulau Panjang juga dapat dilakukan melalui dermaga di Pantai Bandengan.
Selain keindahan alamnya Pulau ini juga memiliki pantai yang indah dengan hamparan pasir putih yang halus dan cantik. Udara pagi yang segar dan sejuk serta pemandangan yang begitu mempesona sehingga sayang untuk kita lewatkan. Pantai dengan gelombang yang kecil dan dikelilingi laut dangkal sehingga aman untuk anda yang ingin berenang atau diving. Selain itu anda juga bisa menikmati keindahan alam dengan berjalan – jalan dibir pantai. Pantai ini airnya begitu jernih dan terdapat banyak terumbu karang yang begitu indah dan dapat menarik para wisatawan yang ingin bersnorkeling atau diving.
Pulau ini memiliki pasir putih dengan dikelilingi laut dangkal berair jernih serta memiliki terumbu karang. Bagian tengah pulau ini terdapat hutan tropis dengan pohon yang tinggi menjulang serta diselingi perdu dan semak sebagai tempat burung laut berkembang biak. Flora di pulau ini dominasi oleh pohon Kapuk randu, Asam jawa, Dadap, serta Pinus.
Pulau Panjang ini terletak disekitar 2,5 Km sebalah barat pantai Kartini untuk sampai di Pulau Panjang anda cukup menggunakan kapal wisata dengan biaya Rp. 10.000 - Rp. 15.000,-/orang dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Untuk mengunjungi Pulau Panjang juga dapat dilakukan melalui dermaga di Pantai Bandengan.
Selain keindahan alamnya Pulau ini juga memiliki pantai yang indah dengan hamparan pasir putih yang halus dan cantik. Udara pagi yang segar dan sejuk serta pemandangan yang begitu mempesona sehingga sayang untuk kita lewatkan. Pantai dengan gelombang yang kecil dan dikelilingi laut dangkal sehingga aman untuk anda yang ingin berenang atau diving. Selain itu anda juga bisa menikmati keindahan alam dengan berjalan – jalan dibir pantai. Pantai ini airnya begitu jernih dan terdapat banyak terumbu karang yang begitu indah dan dapat menarik para wisatawan yang ingin bersnorkeling atau diving.
Guci Indah
Guci Indah adalah Objek wisata yang berada di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Memiliki luas 210 Ha, terletak di kaki Gunung Slamet bagian utara dengan ketinggian kurang lebih 1.050 meter. Dari Kota Slawi berjarak ± 30 km, sedangkan dari Kota Tegal berjarak tempuh sekitar 40 km ke arah selatan.
Air yang mengalir dari pancuran-pancuran di obyek wisata ini dipercaya bisa menyembuhkan penyakit seperti rematik, koreng serta penyakit kulit lainnya, khususnya Pemandian Pancuran 13 yang memang memiliki pancuran berjumlah tiga belas buah.
Ada sekitar 10 air terjun yang terdapat di daerah Guci. Di bagian atas pemandian umum pancuran 13, terdapat air terjun dengan air dingin bernama Air Terjun Jedor.
Fasilitas yang tersedia antara lain penginapan (kelas melati sampai berbintang), wisata hutan (wana wisata), kolam renang air panas, lapangan tennis, lapangan sepak bola, dan bumi perkemahan.
Air yang mengalir dari pancuran-pancuran di obyek wisata ini dipercaya bisa menyembuhkan penyakit seperti rematik, koreng serta penyakit kulit lainnya, khususnya Pemandian Pancuran 13 yang memang memiliki pancuran berjumlah tiga belas buah.
Ada sekitar 10 air terjun yang terdapat di daerah Guci. Di bagian atas pemandian umum pancuran 13, terdapat air terjun dengan air dingin bernama Air Terjun Jedor.
Fasilitas yang tersedia antara lain penginapan (kelas melati sampai berbintang), wisata hutan (wana wisata), kolam renang air panas, lapangan tennis, lapangan sepak bola, dan bumi perkemahan.
Candi Mendut
Candi Mendut terletak di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah, sekitar 38 km ke arah barat laut dari Yogyakarta.
Lokasinya hanya sekitar 3 km dari Candi Barabudhur, yang mana Candi
Buddha ini diperkirakan mempunyai kaitan erat dengan Candi Pawon dan
Candi Mendut. Ketiga candi tersebut terletak pada satu garis lurus arah
utara-selatan.
Candi ini pertama kali ditemukan kembali pada tahun 1836. Seluruh bangunan candi Mendut diketemukan, kecuali bagian atapnya. Pada tahun 1897-1904
Candi Mendut memiliki denah dasar berbentuk segi empat. Tinggi bangunan seluruhnya 26,40 m. Tubuh candi Buddha ini berdiri di atas batur setinggi sekitar 2 m. Di permukaan batur terdapat selasar yang cukup lebar dan dilengkapi dengan langkan. Dinding kaki candi dihiasi dengan 31 buah panel yang memuat berbagai relief cerita, pahatan bunga dan sulur-suluran yang indah.
Tangga menuju selasar terletak di sisi barat, tepat di depan pintu masuk ke ruangan dalam tubuh candi. Pintu masuk ke ruangan dalam tubuh candi dilengkapi dengan bilik penampil yang menjorok keluar. Atap bilik penampil sama tinggi dan menyatu dengan atap tubuh candi. Tidak terdapat gapura atau bingkai pintu pada dinding depan bilik penampil. Bilik itu sendiri berbentuk lorong dengan langit-langit berbentuk rongga memanjang dengan penampang segi tiga.
Dinding pipi tangga dihiasi dengan beberapa panil berpahat yang menggambarkan berbagai cerita yang mengandung ajaran Buddha. Pangkal pipi tangga dihiasi dengan sepasang kepala naga yang mulutnya sedang menganga lebar, sementara di dalam mulutnya terdapat seekor binatang yang mirip singa. Di bawah kepala naga terdapat panil begambar makhluk kerdil mirip Gana.
Atap candi itu terdiri dari tiga kubus yang disusun makin ke atas makin kecil, mirip atap candi-candi di Komplek Candi Dieng dan Gedongsanga. Di sekeliling kubus-kubus tersebut dihiasi dengan 48 stupa kecil. Puncak atap sudah tidak tersisa sehingga tidak diketahui lagi bentuk aslinya.
Candi ini pertama kali ditemukan kembali pada tahun 1836. Seluruh bangunan candi Mendut diketemukan, kecuali bagian atapnya. Pada tahun 1897-1904
Candi Mendut memiliki denah dasar berbentuk segi empat. Tinggi bangunan seluruhnya 26,40 m. Tubuh candi Buddha ini berdiri di atas batur setinggi sekitar 2 m. Di permukaan batur terdapat selasar yang cukup lebar dan dilengkapi dengan langkan. Dinding kaki candi dihiasi dengan 31 buah panel yang memuat berbagai relief cerita, pahatan bunga dan sulur-suluran yang indah.
Tangga menuju selasar terletak di sisi barat, tepat di depan pintu masuk ke ruangan dalam tubuh candi. Pintu masuk ke ruangan dalam tubuh candi dilengkapi dengan bilik penampil yang menjorok keluar. Atap bilik penampil sama tinggi dan menyatu dengan atap tubuh candi. Tidak terdapat gapura atau bingkai pintu pada dinding depan bilik penampil. Bilik itu sendiri berbentuk lorong dengan langit-langit berbentuk rongga memanjang dengan penampang segi tiga.
Dinding pipi tangga dihiasi dengan beberapa panil berpahat yang menggambarkan berbagai cerita yang mengandung ajaran Buddha. Pangkal pipi tangga dihiasi dengan sepasang kepala naga yang mulutnya sedang menganga lebar, sementara di dalam mulutnya terdapat seekor binatang yang mirip singa. Di bawah kepala naga terdapat panil begambar makhluk kerdil mirip Gana.
Atap candi itu terdiri dari tiga kubus yang disusun makin ke atas makin kecil, mirip atap candi-candi di Komplek Candi Dieng dan Gedongsanga. Di sekeliling kubus-kubus tersebut dihiasi dengan 48 stupa kecil. Puncak atap sudah tidak tersisa sehingga tidak diketahui lagi bentuk aslinya.
Pantai Kartini
Pantai Kartini adalah obyek wisata pantai di Bulu, Jepara, Jawa Tengah.
Pantai ini terletak 2,5 km arah barat dari pendopo Kantor Bupati
Jepara. Kawasan dengan luas lahan 3,5 ha ini merupakan kawasan yang
strategis, karena sebagai jalur transportasi laut menuju obyek wisata
Taman laut Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang.
Mainan Anak-anak
Spoor Mini
Perahu ke Pulau Panjang
Kebun binatang (Elang Laut Dada Putih, Kijang, Kera)
Makam Encik Lanang
Tulisan "PANTAI KARTINI" Raksasa
Panggung Hiburan
Pesawat Terbang TNI AU
Kolam Kecek
Kolam Renang
Pantai Berpasir Putuh
Jangkar Dampo Awang
Anjungan
Panggung Hiburan
Perahu Wisata
Kios Cenderamata
Kolam Buaya
Permainan anak
Wahana
Kura Kura Ocean ParkMainan Anak-anak
Spoor Mini
Perahu ke Pulau Panjang
Kebun binatang (Elang Laut Dada Putih, Kijang, Kera)
Makam Encik Lanang
Tulisan "PANTAI KARTINI" Raksasa
Panggung Hiburan
Pesawat Terbang TNI AU
Kolam Kecek
Fasilitas
Taman Bermain AnakKolam Renang
Pantai Berpasir Putuh
Jangkar Dampo Awang
Anjungan
Panggung Hiburan
Perahu Wisata
Kios Cenderamata
Kolam Buaya
Permainan anak
Pantai Pasir Padi
Pantai Pasir Padi merupakan salah satu pantai di Pulau Bangka, Pantai ini menghadap langsung ke Laut Cina Selatan Memiliki garis pantai sepanjang 100 hingga 300 meter dengan ombak yang tenang, warna pasirnya yang putih dan padat. Kawasan Pantai Pasir Padi merupakan kawasan pariwisata yang potensial di Kota Pangkalpinang. Pengunjung dari luar daerah atau mancanegara.
Pantai Pasir Padi sering menjadi tempat penyelenggaraan berbagai macam kegiatan seperti olahraga race pantai (motorcross), pameran, kesenian dan hiburan (konser musik). Pantai ini menjadi tempat upacara ritual Peh Chun. Peh Chun merupakan salah satu upacara adat yang dilaksanakan oleh masyarakat Tionghoa yang berada di kota Pangkalpinang dan daerah-daerah lainnya di Bangka Belitung .
Memiliki pasang surut hingga 2 km sehingga wisatawan dapat melakukan berbagai kegiatan.
Struktur pantainya yang landai, kontur pasir yang padat ini dikarenakan di bawah pasir pantai terdapat pasir timah.
Menghadap langsung Laut Cina Selatan.
Pasir pantainya sangat halus dan putih bersih.
Pantai Pasir Padi sering menjadi tempat penyelenggaraan berbagai macam kegiatan seperti olahraga race pantai (motorcross), pameran, kesenian dan hiburan (konser musik). Pantai ini menjadi tempat upacara ritual Peh Chun. Peh Chun merupakan salah satu upacara adat yang dilaksanakan oleh masyarakat Tionghoa yang berada di kota Pangkalpinang dan daerah-daerah lainnya di Bangka Belitung .
Keunikan
Keindahan karang dan bebatuan di pinggir pantai.Memiliki pasang surut hingga 2 km sehingga wisatawan dapat melakukan berbagai kegiatan.
Struktur pantainya yang landai, kontur pasir yang padat ini dikarenakan di bawah pasir pantai terdapat pasir timah.
Menghadap langsung Laut Cina Selatan.
Pasir pantainya sangat halus dan putih bersih.
Taman Kura Kura Belawa
Obyek wisata ini memiliki daya tarik tersendiri karena dari kura-kura
yang ada mempunyai ciri khusus di punggungnya, kura - kura ini mempunyai
nama latin " Aquatic Tortose Ortilia norneensis."
Pengunjung objek wisata Kura-kura Belawa yang berada di Desa Belawa
Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon tahun ini mengalami penurunan
dibanding Lebaran tahun sebelumnya.
Belawa adalah merupakan kolam penampungan refresentatif bagi kura-kura
sebagai hewan tergolong langka, dan Kura-kura ini hanya ada di
tempat-tempat tertentu di Desa Belawa berbeda dengan jenis kura-kura
lain di Indonesia.
Nama Belawa berasal dari nama sebuah desa yaitu Desa Belawa di Kecamatan
Lemah Abang yang berada pada posisi koordinat : 6 49' 52" S, 108 37'
13" E. Lokasinya yaitu pada arah 20- 25 km dari kota Sumber, Cirebon,
Jawa Barat, ke arah timur.
Keunikannya kura-kura tersebut adalah bentuk kulit tempurung yang cekung
dan berwarna hitam polos, berat badan antara 50 – 100 kg dengan
habitatnya di perairan tawar terutama di daerah pegunungan.
Kesehariannya kura-kura ini lebih menyukai hidup di air berlumpur, namun
untuk perkembangbiakannya bertelur di darat, dan Hewan ini ditangkar di
kolam penampungan cukup representatif pasca renovasi, terdiri dari
kolam tukik (untuk kura-kura yang masih kecil), kolam kura-kura dewasa,
serta kolam khusus untuk pengembangbiakan, dan Di kolam ini sedikitnya
terdapat 200 kura-kura bertempurung unik hidup dan berkembang biak.
Sedangkan untuk menjaga kelestarian kura-kura Belawa,
Pemerintah Kabupaten Cirebon telah mengeluarkan Surat Keputusan Bupati
No. 522.51 Tahun 1993 Tentang Flora dan Fauna Khas Cirebon dan Peraturan
Daerah No. 13 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung yang
didalamnya menetapkan Desa Belawa sebagai kawasan Suaka Margasatwa.
Langganan:
Postingan (Atom)