Minggu, 22 Februari 2015

Bukit Cinta

Bukit Cinta adalah sebuah kawasan wisata perbukitan yang terletak di Desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru Semarang. Bukit Cinta merupakan bukit kecil yang terletak di pinggir Danau Rawapening. Sarana transportasi menuju ke tempat ini sangatlah mudah dan murah, kurang lebih hanya sekitar 5 Km dari Kota Ambarawa menuju ke arah Salatiga melewati Banyubiru. Dari Salatiga sendiri, Bukit Cinta dapat ditempuh dengan jarak sekitar 10 Km. Obyek wisata ini mengandalkan keteduhan pepohonan dan pemandangan danau Rawapening. Untuk wisata air seperti memancing, ski air, ataupun berkeliling danau Rawapening dapat dinikmati dengan menyewa perahu motor. Adapula oleh-oleh khas dari obyek wisata ini adalah kerajinan dari enceng gondok.

 Untuk masuk ke kawasan wisata Bukit Cinta, pengunjung dikenakan biaya Rp 4.000. Cukup murah untuk sebuah kawasan wisata. Ketika pertama kali memasuki wilayah ini, pengunjung akan disambut dengan sebuah gapura besar. Dari kejauhan, tampak patung naga raksasa yang terletak di bawah bukit. untuk pengunjung, tak jarang yang menghabiskan waktu dengan memancing di rawa ini. Tidak sabar dengan hasil memancing yang dirasa sedikit, Anda bisa menyewa perahu dan berburu ikan di rawa yang cukup luas ini.

Untuk sewa perahu dayung, pengunjung cukup membayar Rp 5.000. Sedangkan bila ingin menjelajah rawa menggunaka perahu motor, Anda harus merogoh kocek lebih dalam, karena biaya sewanya Rp 80.000, itu belum termasuk bensin dan upah pengemudi.

Puas bermain-main di sekitar Bukit Cinta dan Rawa Pening, isilah perut Anda dengan menikmati santap siang di warung sekitar Bukit Cinta. Warung-warung makan ini menyajikan pecel lele, sate kerang, dan aneka olahan ikan air tawar.

 



 

Wisata Planetarium

Planetarium dan Observatorium Jakarta adalah satu dari tiga wahana simulasi langit di Indonesia selain di Kutai, Kalimantan Timur, dan Surabaya, Jawa Timur. Planetarium tertua ini letaknya di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Planetarium Jakarta merupakan sarana wisata pendidikan yang dapat menyajikan pertunjukan / peragaan simulasi perbintangan atau benda-benda langit. Pengunjung diajak mengembara di jagat raya untuk memahami konsepsi tentang alam semesta melalui acara demi acara.
Planetarium Jakarta berdiri tahun 1964 diprakarsai Presiden Soekarno dan diserahkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 1969. Di tempat ini juga tersedia ruang pameran benda- benda angkasa yang menyuguhkan berbagai foto serta keterangan lengkap dari berbagai bentuk galaksi, teori-teori pembentukan galaksi disertai pengenalan tokoh-tokoh di balik munculnya teori.

Di ruang pameran ini, ada juga pajangan baju antariksa yang digunakan mengarungi angkasa, termasuk mendarat di bulan. Beberapa peralatan lain untuk pengamatan antariksa turut dipamerkan.
Selain pertunjukan Teater Bintang dan multimedia / citra ganda, Planetarium & Observatorium Jakarta juga menyediakan sarana prasarana observasi benda-benda langit melalui peneropongan secara langsung, untuk menyaksikan fenomena / kejadian-kejadian alam lainnya, seperti gerhana bulan, gerhana matahari, komet dan lain-lain.


ROMBONGAN
  • Selasa - Kamis : 09.30, 11.00, dan 13.30
  • Jum'at : 09.30 dan 13.30
Harga Tiket Masuk
  • Pelajar dan Mahasiswa Rp. 5000.00;-/perorang.
  • Bukan Pelajar, mahasiswa Rp. 10.000.00;-/perorang
PERORANGAN/UMUM
  • Selasa - Jum'at : 16.30
  • Sabtu - Minggu : 10.00, 11.30, 13.00 dan 14.30
Harga Tiket Masuk : Anak-anak Rp. 3,500.00 ; Dewasa Rp. 7,000.00;
Senin : TUTUP untuk pemeliharaan


   

 

Wisata Icakan

Icakan, adalah tempat rekreasi terbaru yang terdapat didaerah Ciamis Jawa barat. Tepatnya, dikawasan Baregbeg cikacang Ciamis. Nama icakan diambil dari nama daerah setempat, yaitu Cikacang yang artinya air kacang, Ci berarti Cai (Sunda) yang berarti air. Konon daerah tersebut merupakan penghasil kacang-kacangan di wilayah Ciamis.
 Mega wisata Icakan ini milik perusahaan Mega Baja, yang mana sebagian besar masyarakat di daerah ini bekerja dan banting tulang menggeluti besi dan baja yang berkelana ke daerah jakarta, bandung dan ke berbagai kota lainnya di indonesia.
 Tempat wisata Icakan ini sepertinya menjadi primadona baru bagi kalangan masyarakat Ciamis pada khususnya umumnya bagi masyarakat Priangan Timur.

 Wahana dan wisata yang eksotis dengan konsep modern yang harmoni dengan alam. Selain menyajikan suasana alam yang asri, teduh, nyaman, dan aman. Icakan juga menyediakan berbagai macam tempat untuk berbagai macam aktifitas.
WaterBoom dengan kelas Nasional, danau yang luas dengan ribuan koi, saung khas sunda yang rindang, dan berbagai macam aktifitas yang menarik, unik, mengasikkan dan penuh dengan petualangan bagi anak-anak, remaja dan dewasa pun bisa kita rasakan di sini.

   

  

Green Canyon

Cukang Taneuh atau Green Canyon (Ngarai Hijau) adalah salah satu objek wisata di Jawa Barat yang terletak di Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis ± 31 km dari Pangandaran. Ngarai ini terbentuk dari erosi tanah akibat aliran sungai Cijulang selama jutaan tahun yang menembus gua dengan stalaktit dan stalakmit yang mempesona serta diapit oleh dua bukit dengan bebatuan dan rimbunnya pepohonan menyajikan atraksi alam yang khas dan menantang. Untuk mencapai tempat ini, kita harus menyewa sebuah perahu kayuh dari dermaga Ciseureuh. Perjalanannya memakan waktu kurang lebih 30-45 menit dengan jarak sekitar 3 km untuk sampai ke Green Canyon.

 Harga sampannya sekitar Rp.75.000 untuk maksimal 5 orang dan beroperasi setiap hari mulai dari pukul 7.30 sampai 16.00 WIB. Sepanjang perjalanan, mata kita akan dimanjakan oleh hijau teduhnya warna air sungai. Di mulut gua terdapat air terjun Palatar sehingga suasana di objek wisata ini terasa begitu sejuk. Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya panjat Tebing, berenang, bersampan sambil memancing. Untuk mencapai lokasi ini wisatawan dapat menggunakan perahu yang banyak tersedia di Dermaga Ciseureuh, baik perahu tempel maupun perahu kayuh. Objek wisata ini berdekatan degan objek wisata Batukaras serta Bandar Udara Nusawiru

  

Sungai Musi

Sungai Musi adalah sebuah sungai yang terletak di provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Dengan panjang 750 km, sungai ini merupakan yang terpanjang di pulau Sumatera dan membelah Kota Palembang menjadi dua bagian. Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota Palembang pun melintas di atas sungai ini. Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya hingga sekarang, sungai ini terkenal sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat.
Sungai Musi membelah Kota Palembang menjadi dua bagian kawasan: Seberang Ilir di bagian utara dan Seberang Ulu di bagian selatan. Sungai Musi, bersama dengan sungai lainnya, membentuk sebuah delta di dekat Kota Sungsang.


 

  

Gua Sunyaragi

Gua Sunyaragi adalah sebuah gua yang berlokasi di kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota Cirebon dimana terdapat bangunan mirip candi yang disebut Gua Sunyaragi, atau Taman Air Sunyaragi, atau sering disebut sebgaai Tamansari Sunyaragi. Nama "Sunyaragi" berasal dari kata "sunya" yang artinya adalah sepi dan "ragi" yang berarti raga, keduanya adalah bahasa sansekerta. Tujuan utama didirikannya gua tersebut adalah sebagai tempat beristirahat dan meditasi para sultan Cirebon dan keluarganya.

Kompleks tamansari Sunyaragi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu pesanggrahan dan bangunan gua. Bagian pesanggrahan dilengkapi dengan serambi, ruang tidur, kamar mandi, kamar rias, ruang ibadah dan dikelilingi oleh taman lengkap dengan kolam. Bangunan gua-gua berbentuk gunung-gunungan, dilengkapi terowongan penghubung bawah tanah dan saluran air. Bagian luar kompleks aku bermotif batu karang dan awan.Pintu gerbang luar berbentuk candi bentar dan pintu dalamnya berbentuk padukarsa.

Induk seluruh gua bernama Gua Peteng (Gua Gelap) yang digunakan untuk bersemadi. Selain itu ada Gua Pande Kemasan yang khusus digunakan untuk bengkel kerja pembuatan senjata sekaligus tempat penyimpanannya. Perbekalan dan makanan prajurit disimpan di Gua Pawon. Gua Pengawal yang berada di bagian bawah untuk tempat berjaga para pengawal. Saat Sultan menerima bawahan untuk bermufakat, digunakan Bangsal Jinem, akan tetapi kala Sultan beristirahat di Mande Beling. Sedang Gua Padang Ati (Hati Terang), khusus tempat bertapa para Sultan.



     

Batu Qur'an

Batu Qur’an adalah sebuah nama menarik yang tidak sengaja saya temukan di sebuah artikel, dan tidak menduga bahwa jaraknya begitu dekat dengan Pemandian Cikoromoy. Keduanya terletak di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Batu Qur’an adalah sebuah batu gunung yang letaknya berada di dasar sebuah kolam kecil jernih di bawah pohon beringin besar yang rindang. Yang menarik adalah karena adanya tulisan berhuruf dan berbahasa Arab di permukaan batunya.
Dari jalan utama, pengunjung harus melewati jalan setapak berbatu menurun yang agak sempit dengan jajaran warung-warung sederhana di sepanjang tepi kiri kanannya yang menjual makanan, minuman dan juga mneawarkan buah tangan tradisional setempat.

 Kolam dimana terdapat Batu Qur’an terlihat sangat teduh, bahkan hampir-hampir gelap, karena tertutup rimbun dedaunan pohon beringin yang sangat besar. Di sebelah sana terdapat dinding tembok batu tinggi dengan dua kubah di atasnya.
Kolam Batu Qur’an ini kabarnya mampu menampung sekitar 50 orang untuk berendam sekaligus di dalamnya pada saat yang sama. Namun mungkin lebih sedikit dari angka itu karena peziarah yang percaya harus melakukan putaran disekeliling Batu Qur’an sambil melafalkan doa-doa tertentu.

 

Museum R.A Kartini

Museum Kartini adalah museum yang terletak di kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Museum ini didirikan pada 30 Maret 1975 pada masa pemerintahan Bupati Soemarno Djojomardowo sementara peresmiannya dilakukan pada 21 April 1977 oleh Bupati Soekdito. Museum ini terdiri dari 3 buah gedung yang dibangun di atas area seluas 5.210 m2 yang apabila dilihat dari atas gedung - gedung tersebut berbentuk huruf K,T, dan N yang merupakan singkatan dari KARTINI.
 Pada saat itu tarif yang dikenakan ialah sekitar Rp 2500 per orang untuk masuk dan berkeliling museum.


Museum ini menyiman benda - benda peninggalan R.A. Kartini dan kakaknya, Sosro Kartono serta benda - benda kuno yang ditemukan di wilayah Kabupaten Jepara. Penyajian ruang koleksi dibagi menjadi empat ruang:
  • Ruang pertama yang merupakan badan gedung K digunakan untuk koleksi peninggalan R.A. Kartini yang berupa benda - benda serta foto semasa hidupnya.
  • Ruang kedua yang merupakan bagian dari kaki gedung K berisi peninggalan Sosro Kartono
  • Ruang ketiga digunakan untuk penyajian benda - benda bersejarah dan purbakala yang ditemukan di wilayah Jepara serta hasil kerajinan Jepara yang terkenal seperti Tenun ikat Troso, anyaman bambu dan rotan.
  • Ruang keempat merupakan gedung T yang berisi tulang ikan raksasa bernama Ikan Joko Tua Jenisnya adalah Paus Gajah, yaitu ikan Paus yang punya belalai yang ditemukan di perairan Kepulauan Karimunjawa
 


 



Pulau Panjang

Pulau Panjang adalah pulau yang terdapat di Jepara, Jawa Tengah. Pulau dengan luas 19 hektare ini berjarak 1,5 mil laut dari Pantai Kartini, Jepara.
 Pulau ini memiliki pasir putih dengan dikelilingi laut dangkal berair jernih serta memiliki terumbu karang. Bagian tengah pulau ini terdapat hutan tropis dengan pohon yang tinggi menjulang serta diselingi perdu dan semak sebagai tempat burung laut berkembang biak. Flora di pulau ini dominasi oleh pohon Kapuk randu, Asam jawa, Dadap, serta Pinus.

 Pulau Panjang ini terletak disekitar 2,5 Km sebalah barat pantai Kartini untuk sampai di Pulau Panjang anda cukup menggunakan kapal wisata dengan biaya Rp. 10.000 - Rp. 15.000,-/orang dengan waktu tempuh sekitar 10 menit. Untuk mengunjungi Pulau Panjang juga dapat dilakukan melalui dermaga di Pantai Bandengan.

 Selain keindahan alamnya Pulau ini juga memiliki pantai yang indah dengan hamparan pasir putih yang halus dan cantik. Udara pagi yang segar dan sejuk serta pemandangan yang begitu mempesona sehingga sayang untuk kita lewatkan. Pantai dengan gelombang yang kecil dan dikelilingi laut dangkal  sehingga aman untuk anda yang ingin berenang atau diving. Selain itu anda juga bisa menikmati keindahan alam dengan berjalan – jalan dibir pantai. Pantai ini airnya begitu jernih dan terdapat banyak terumbu karang yang begitu indah dan dapat menarik para wisatawan yang ingin bersnorkeling atau diving.





Guci Indah

Guci Indah adalah Objek wisata yang berada di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Memiliki luas 210 Ha, terletak di kaki Gunung Slamet bagian utara dengan ketinggian kurang lebih 1.050 meter. Dari Kota Slawi berjarak ± 30 km, sedangkan dari Kota Tegal berjarak tempuh sekitar 40 km ke arah selatan.
Air yang mengalir dari pancuran-pancuran di obyek wisata ini dipercaya bisa menyembuhkan penyakit seperti rematik, koreng serta penyakit kulit lainnya, khususnya Pemandian Pancuran 13 yang memang memiliki pancuran berjumlah tiga belas buah.
Ada sekitar 10 air terjun yang terdapat di daerah Guci. Di bagian atas pemandian umum pancuran 13, terdapat air terjun dengan air dingin bernama Air Terjun Jedor.
 Fasilitas yang tersedia antara lain penginapan (kelas melati sampai berbintang), wisata hutan (wana wisata), kolam renang air panas, lapangan tennis, lapangan sepak bola, dan bumi perkemahan.




 

 


Candi Mendut

Candi Mendut terletak di Desa Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sekitar 38 km ke arah barat laut dari Yogyakarta. Lokasinya hanya sekitar 3 km dari Candi Barabudhur, yang mana Candi Buddha ini diperkirakan mempunyai kaitan erat dengan Candi Pawon dan Candi Mendut. Ketiga candi tersebut terletak pada satu garis lurus arah utara-selatan.

 Candi ini pertama kali ditemukan kembali pada tahun 1836. Seluruh bangunan candi Mendut diketemukan, kecuali bagian atapnya. Pada tahun 1897-1904
Candi Mendut memiliki denah dasar berbentuk segi empat. Tinggi bangunan seluruhnya 26,40 m. Tubuh candi Buddha ini berdiri di atas batur setinggi sekitar 2 m. Di permukaan batur terdapat selasar yang cukup lebar dan dilengkapi dengan langkan. Dinding kaki candi dihiasi dengan 31 buah panel yang memuat berbagai relief cerita, pahatan bunga dan sulur-suluran yang indah.

Tangga menuju selasar terletak di sisi barat, tepat di depan pintu masuk ke ruangan dalam tubuh candi. Pintu masuk ke ruangan dalam tubuh candi dilengkapi dengan bilik penampil yang menjorok keluar. Atap bilik penampil sama tinggi dan menyatu dengan atap tubuh candi. Tidak terdapat gapura atau bingkai pintu pada dinding depan bilik penampil. Bilik itu sendiri berbentuk lorong dengan langit-langit berbentuk rongga memanjang dengan penampang segi tiga.

 Dinding pipi tangga dihiasi dengan beberapa panil berpahat yang menggambarkan berbagai cerita yang mengandung ajaran Buddha. Pangkal pipi tangga dihiasi dengan sepasang kepala naga yang mulutnya sedang menganga lebar, sementara di dalam mulutnya terdapat seekor binatang yang mirip singa. Di bawah kepala naga terdapat panil begambar makhluk kerdil mirip Gana.
Atap candi itu terdiri dari tiga kubus yang disusun makin ke atas makin kecil, mirip atap candi-candi di Komplek Candi Dieng dan Gedongsanga. Di sekeliling kubus-kubus tersebut dihiasi dengan 48 stupa kecil. Puncak atap sudah tidak tersisa sehingga tidak diketahui lagi bentuk aslinya.










  


Pantai Kartini

Pantai Kartini adalah obyek wisata pantai di Bulu, Jepara, Jawa Tengah. Pantai ini terletak 2,5 km arah barat dari pendopo Kantor Bupati Jepara. Kawasan dengan luas lahan 3,5 ha ini merupakan kawasan yang strategis, karena sebagai jalur transportasi laut menuju obyek wisata Taman laut Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang.

Wahana

Kura Kura Ocean Park
 Mainan Anak-anak
Spoor Mini
Perahu ke Pulau Panjang
 Kebun binatang (Elang Laut Dada Putih, Kijang, Kera)
 Makam Encik Lanang
 Tulisan "PANTAI KARTINI" Raksasa
 Panggung Hiburan
 Pesawat Terbang TNI AU
 Kolam Kecek

Fasilitas

Taman Bermain Anak
Kolam Renang
Pantai Berpasir Putuh
Jangkar Dampo Awang
Anjungan
Panggung Hiburan
Perahu Wisata
Kios Cenderamata
Kolam Buaya
Permainan anak










Pantai Pasir Padi

Pantai Pasir Padi merupakan salah satu pantai di Pulau Bangka, Pantai ini menghadap langsung ke Laut Cina Selatan Memiliki garis pantai sepanjang 100 hingga 300 meter dengan ombak yang tenang, warna pasirnya yang putih dan padat. Kawasan Pantai Pasir Padi merupakan kawasan pariwisata yang potensial di Kota Pangkalpinang. Pengunjung dari luar daerah atau mancanegara.

Pantai Pasir Padi sering menjadi tempat penyelenggaraan berbagai macam kegiatan seperti olahraga race pantai (motorcross), pameran, kesenian dan hiburan (konser musik). Pantai ini menjadi tempat upacara ritual Peh Chun. Peh Chun merupakan salah satu upacara adat yang dilaksanakan oleh masyarakat Tionghoa yang berada di kota Pangkalpinang dan daerah-daerah lainnya di Bangka Belitung .

Keunikan 

 Keindahan karang dan bebatuan di pinggir pantai.
 Memiliki pasang surut hingga 2 km sehingga wisatawan dapat melakukan berbagai kegiatan.
 Struktur pantainya yang landai, kontur pasir yang padat ini dikarenakan di bawah pasir pantai terdapat pasir  timah.
 Menghadap langsung Laut Cina Selatan.
 Pasir pantainya sangat halus dan putih bersih.




 



 

Taman Kura Kura Belawa

Obyek wisata ini memiliki daya tarik tersendiri karena dari kura-kura yang ada mempunyai ciri khusus di punggungnya, kura - kura ini mempunyai nama latin " Aquatic Tortose Ortilia norneensis."
Pengunjung objek wisata Kura-kura Belawa yang berada di Desa Belawa Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon tahun ini mengalami penurunan dibanding Lebaran tahun sebelumnya.
Belawa adalah merupakan kolam penampungan refresentatif bagi kura-kura sebagai hewan tergolong langka, dan Kura-kura  ini hanya ada di tempat-tempat tertentu di Desa Belawa berbeda dengan jenis kura-kura lain di Indonesia.
Nama Belawa berasal dari nama sebuah desa yaitu Desa Belawa di Kecamatan Lemah Abang yang berada pada posisi koordinat : 6 49' 52" S, 108 37' 13" E. Lokasinya yaitu pada arah  20- 25 km dari kota Sumber, Cirebon, Jawa Barat, ke arah timur. 
Keunikannya kura-kura tersebut adalah bentuk kulit tempurung yang cekung dan berwarna hitam polos, berat badan antara 50 – 100 kg dengan habitatnya di perairan tawar terutama di daerah pegunungan.
 
Kesehariannya kura-kura ini lebih menyukai hidup di air berlumpur, namun untuk perkembangbiakannya bertelur di darat, dan Hewan ini ditangkar di kolam penampungan cukup representatif pasca renovasi, terdiri dari  kolam tukik (untuk kura-kura yang masih kecil), kolam kura-kura dewasa, serta kolam khusus untuk pengembangbiakan, dan Di kolam ini sedikitnya terdapat 200 kura-kura bertempurung unik hidup dan berkembang biak.
 
Sedangkan untuk menjaga kelestarian kura-kura Belawa, Pemerintah Kabupaten Cirebon telah mengeluarkan Surat Keputusan Bupati No. 522.51 Tahun 1993 Tentang Flora dan Fauna Khas Cirebon dan Peraturan Daerah No. 13 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung yang didalamnya menetapkan Desa Belawa sebagai kawasan Suaka Margasatwa.
 
 
 
 

Kamis, 29 Januari 2015

Museum Wayang


Gedung Museum Wayang memiliki sejarah yang cukup panjang. Beberapa kali sempat mengalami perubahan fungsi. Dibangun pada thaun 1640, bangunan gedung museum ini pertama kali digunakan sebagai gedung gereja dengan nama De Oude Hollandsche Kerk atau Gereja Lama Belanda.
Pada tahun 1732 gedung ini mengalami renovasi dan berubah nama menjadi De Nieuwe Hollandse Kerk atau “Gereja Baru Belanda”. Di tahun 1808 gedung ini luluh lantak akibat gempa bumi yang melanda Batavia kala itu. Baru pada tahun 1975 tepatnya tanggal 13 Agustus gedung ini diresmikan penggunaannya sebagai Museum Wayang.

Museum Wayang memamerkan berbagai jenis dan bentuk wayang dari seluruh Indonesia, baik yang terbuat dari kayu dan kulit maupun bahan-bahan lain. Wayang-wayang dari luar negeri ada juga di sini, misalnya dari Republik Rakyat Tiongkok dan Kamboja. Hingga kini Museum Wayang mengkoleksi lebih dari 4.000 buah wayang, terdiri atas wayang kulitwayang golekwayang karduswayang rumputwayang janurtopengbonekawayang beber dan gamelan. Umumnya boneka yang dikoleksi di museum ini adalah boneka-boneka yang berasal dari Eropa meskipun ada juga yang berasal dari beberapa negara non-Eropa seperti Thailand, Suriname, Tiongkok, Vietnam, India dan Kolombia.
Selain itu secara periodik disenggelarakan juga pagelaran wayang pada minggu 2 dan ke 3 setiap bulannya. 
Museum wayang buka setiap hari Selasa hingga Minggu jam 09.00 – 15.00 WIB dengan harga tiket Rp. 2000-, untuk Dewasa, Rp. 1000-, untuk mahasiswa dan Rp. 600-, untuk anak-anak.





Candi Muaro Jambi

Desa Muaro Jambi Kecamatan Muaro Sebo adalah tempat/lokasi candi Muaro Jambi, terletak 2 km sebelah timur laut kota Jambi atau 20 menit perjalanan menggunakan kendaraan darat melalui Jembatan Batanghari 2. Dikawasan ini terdapat Candi Astano, Candi Tinggi, Candi Gumpung, Candi Kembar Batu, Candi Gedong, Candi Kedato dan Candi Koto Mahligai. Dilihat dari segi arsiteknya, bangunan tersebut merupakan kebudayaan Budhis pada abad ke IV dan V masehi.



Kelompok Candi Tinggi terletak kurang lebih 200 meter timur laut Candi Gumpung. Candi berukuran 75 x 92 meter yang dipagar sejak tahun 1979-1988. Pintu gerbang utamanya berada disisi timur. Didalam halaman kelompok Candi Tinggi terdapat sebuah candi Induk dan enam buah Candi Perwara (penampilan)

Selain itu terdapat sisi lantai bata di depan candi induk yang memiliki denah berbentuk bujur sangkar ukuran 16 X 16 meter. Setelah dipagar, kini candi Induk memiliki dua teras dan tubuhnya cendrung mengecil keatas.
Situs purbakala yang terdapat di di kawasan Desa Muaro Jambi, Kecamatan Marosebo, Ulu Kabupaten Muarojambi ini, dipredisikan sudah berdiri kokoh pada abad ke-11 Masehi. Dimana pada saat itu masih berada di bawah masa pemerintahan Sriwijaya dan hingga saat ini candi tersebut masih utuh dan dan terawat dengan baik.



Danau Kaco

Danau Kaco merupakan danau yang terlentak di Kabupaten Kerinci,Jambi. Tepatnya di Desa Lempur Kecamatan Gunung Raya
Danau ini memiliki luas sekitar 90 meter persegi dan memiliki kedalaman yang belum diketahui. Danau kaco dapat memancarkan cahaya terang di malam hari pancaran cahaya itu semakin terang pada saat malam bulan purnama atau malam tanggal 15 penanggalan Hijriah.






Air Panas Semurup

Air Panas Semurup merupakan salah satu objek wisata yang terletak di Kabupaten KerinciJambi.Tepatnya di Desa Air Panas BaurKecamatan Air Hangat Timur. Sumber Air Panas Semurup ini memiliki luas 76 m2. Air Panas Semurup yang keluar dari perut bumi merupakan sumber mata air panas alami dari kegiatan vulkanik. Air Panas Semurup ini sering mengeluarkan uap panas yang berbau belerang suhu Air Panas Semurup ini sekitar 85 derajat celsius. Sebelum gempa bumi tahun 1995 lalu di Kerinci suhu air ini lebih dari 100 derajat celsius. Ketika tiba di tempat ini wisatawan bisa melihat asap mengepul tinggi di mata air panas. Di sekitar lokasi Air Panas Semurup terdapat fasilitas kolam pemandian yang dapat digunakan para wisatawan.

 

Pulau Keong


Pulau Keong terletak di kabupaten Pesisir Selatan, provinsi Sumatera Barat.
Pulau Keong terletak di Taluak Sungai Bungin Kec. Batang Kapas, 80 kilometer di sebelah selatan Padang, Layangkan pandangan agak keselatan, tepat di depan ujung Bukit Pulai siapapun akan melihat keajaiban alam. Keajaiban itu adalah sebuah pulau mirip keong (molusca) sedang berjalan. Mungkin jaraknya dari pinggir Pasir Sungai Nipah sekitar 3 hingga 4 Km saja. Dapat dicapai dengan kapal dari Pantai Taluak Kasai dan bisa dari Pantai Sungai Nipah.
Cangkang keong berada di bagian barat dan kepalanya tampak terjulur menghadap timur, dan nyaris mencium sebuah karang yang semakin dekat ke ujung Bukit Pulai. Di bagian kepalanya juga tampak seperti dilengkapi dengan aksesoris menyerupai antena keong.
Masyarakat di sekitar daerah ini justeru menamakan pulau tersebut dengan Pulau Batu Nago. Bukan Pulau Keong atau sejenisnya. Pulau ini terdiri dari batu karang. Dari kejauhan terlihat mirip sekali dengan keong yang sedang melata.
    Pemandangannya sangat cantik, lautnya yang berwarna biru serta banyaknya pohon kelapa yang melambaikan daunnya menyambut kedatangan anda beserta keluarga, teman-teman bahkan pasangan anda. Anda jugabisa membawa alat snorkeling untuk sekedar bermain air sambil menyaksikan keindahan pemandangan bawah laut Pulau keong. Selain karang, ada juga pasir putih yang dapat anda gunakan untuk duduk duduk ataupun berjemur.
Ditambah lagi dengan pepohonan yang menonjol layaknya mata di kepala seekor keong.
Bagi sejumlah masyarakat nelayan, pulau ini tidak terlalu memiliki arti besar selain seonggok karang besar dan bagian ujung barat ditumbuhi oleh pepohonoan kelapa dan tumbuhan pantai yang rimbun lainnya. Namun bagi mereka yang suka dengan sesuatu unik, pulau ini justru menjadi sesuatu hal yang sangat menarik.




Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka

Perjalanan ke Danau Maninjau rasanya tidak lengkap tanpa menyambangi rumah kelahiran seorang ulama besar asal Minangkabau, Buya Hamka. Rumah bersejarah ini berada di tepian danau, tepatnya di Kampung Muaro Pauh, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Agam.

Lokasi yang kini difungsikan sebagai museum ini menjadi tempat penyimpanan benda-benda peninggalan tokoh yang juga dikenal sebagai sastrawan, jurnalis, ahli tafsir, sekaligus seorang politisi ini. Di sini pengunjung bisa meresapi semangat perjuangan yang pernah digemakan sang ulama nasionalis ini semasa hidupnya.

Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau dikenal luas dengan nama Buya Hamka lahir pada hari Senin, 17 Februari 1908. Anak tertua dari tujuh bersaudara ini lahir di tengah keluarga yang kuat memegang ajaran agama. 






Pantai Air Manis Padang

Pantai Air Manis, merupakan salah satu pantai  yang terdapat di Kota Padang yang menarik untuk dikunjungi. Pantai ini memiliki  pesona pantai yang indah dengan gulungnan ombak yang semilir. Ketika pantai dihembus angin sepoi-sepoi, terdengar suara ombak yang lembut menyusuri pantai, sehingga membuat nuansa menjadi sejuk dan tenteram. Jika air laut sedang surut, para wisatawan bisa berjalan kaki menyusuri bibir pantai yang cukup luas sembari melihat pemandangan laut yang terbentang luas di depan mata.

Keistimewaan

Pantai Air Manis memiliki pasir yang berwarna coklat keputih-putihan yang terhampar luas dan landai di sepanjang bibir pantai. Oleh  karenanya, pantai ini sangat cocok untuk tempat piknik, bermain ombak, surfing dan camping.
Di Pantai Air Manis, juga terdapat prasasti “si  anak durhaka Malin Kundang”. Prasasti tersebut berupa batu dari puing-puing bekas kapal dan jasad si Malin Kundang. Ketika ombak menghempas batu tersebut, terdengar suara gemercik air yang membahana seperti suara ratapan dan tangisan. Para wisatawan juga bisa menyaksikan dari dekat Batu Malin Kundang yang melegenda tersebut.
Tidak jauh dari bibir pantai, nampak sebuah pulau yang berdiri dengan anggunnya sehingga menarik untuk dikunjungi. Pulau ini dikenal dengan Pulau Pisang Kecil. Pulau ini terlihat seperti dua buah pulau yang terpisah walaupun sebenarnya tergabung menjadi satu. Jika berkunjung ke Pulau Pisang Kecil itu, wisatawan akan menjumpai banyak monyet yang berkeliaran. Meski tidak  jinak, monyet tersebut tidak mengganggu para wisatawan.
Pantai Air Manis berkaitan erat dengan legenda Malin Kundang di Sumatera Barat. Malin Kundang adalah karakter dalam dongeng yang berubah menjadi batu, bersama-sama dengan kapalnya, setelah durhaka kepada ibunya. Di tepi Pantai Air Manis, terdapat batu Malin Kundang dan beberapa perlengkapan kapalnya, yang juga berubah menjadi batu. Berdasarkan cerita, Malin Kundang dikutuk oleh ibunya karena menolak untuk mengakui ibunya setelah bepergian ke daerah lain dan menjadi kaya.Pantai Air Manis adalah tempat wisata favorit bagi wisatawan lokal dan asing karena memiliki gelombang yang rendah dan pemandangan indah Gunung Padang. Ada juga sebuah pulau kecil bernama Pisang Kecil. Dari pagi hingga sore, Anda bisa berjalan kaki ke pulau yang memiliki luas satu hektar ini melalui air dangkal. Di sore hari, air pasang mulai naik dan Anda harus menggunakan perahu untuk kembali. Di sebelah kanannya, ada pulau lain yang disebut Pisang Besar. Penduduk lokal di pulau ini sebagian besar petani dan nelayan.


Senin, 26 Januari 2015

Danau Kelimutu

Danau Kelimutu adalah danau kawah yang terletak di puncak Gunung Kelimutu (gunung berapi) yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende.

Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.
Danau ini berada di ketinggian 1.631 meter dari permukaan laut.
Kelimutu merupakan gabungan kata dari “keli” yang berarti gunung dan kata “mutu” yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.

Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna – warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau “Tiwu Ata Polo” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau “Tiwu Ata Mbupu” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.
Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter.

Danau Kelimutu yang terletak di puncak Gunung Kelimutu ini masuk dalam rangkaian Taman Nasional Kelimutu.
Danau Kelimutu mempunyai tiga kubangan raksasa. Masing-masing kubangan mempunyai warna air yang selalu berubah tiap tahunnya. Air di salah satu tiga kubangan berwarna merah dan dapat menjadi hijau tua serta merah hati; di kubangan lainnya berwarna hijau tua menjadi hijau muda; dan di kubangan ketiga berwarna coklat kehitaman menjadi biru langit.